Pages

Tuesday 18 August 2020

KAMI Ada Untuk Indonesia

 Iis seorang Lawyer yang tergabung dalam ormas Pejabat ( Pengacara dan Jawara Pembela Rakyat) sejak jam 7 pagi  telah berangkat dari Bogor bersama 40 teman temannya menuju Tugu Proklamasi.


Di Tugu Proklamasi Iis bertemu dengan 100 anggota Pejabat yang diketuai Eka Jaya.  Mereka  telah kompakan ikut menghadiri Acara perayaan 17 Agustus dan deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI selain Iis,  Syahpuddin ayah 4 orang anak dari Banten juga telah tiba pukul 9 pagi bersama 8 temannya.  

Mereka bukan dari ormas tapi rakyat kecil yang ingin mendukung keberadaan KAMI.  Berjubel rakyat datang menghadiri acara Deklarasi KAMI yang diketuai mantan ketua MUI Prof. Din Syamsuddin hingga melebihi target panitia yakni 3000 orang.


Sekitar 40 orang Alumni UI atau ILUNI yang tergabung dalam UI Watch dengan berjas Kuning mereka tampak semangat menghadiri acara KAMI. Begitu juga alumni ITB dan berbagai kampus lainnya ikut hadir karena mereka adalah intelektual yang resah dengan kondisi bangsa ini. 

Puluhan tokoh ikut hadir di antaranya putri mantan presiden Soeharto, Siti Hediaty atau mba Titie. Selain itu hadir pula para deklarator yang berjumlah lebih dari 100 orang salah satunya Abdullah Hehamahua mantan penasehat KPK. Tak ketinggalan para emak militan yang semarak dengan baju merah putih mereka. 


Tugu Proklamasi yang biasanya sepi kini menjadi semarak. Tenda dan bendera merah putih berkibar dengan cuaca yang sangat bersahabat setelah paginya Jakarta diguyur hujan. 

 75 tahun tahun yang lalu dua tokoh pendiri Bangsa Soekarno dan Hatta membacakan Teks Proklamasi di tempat itu.  Selasa kemarin di tempat yang sama putri Tertua Bung Hatta, Meutia Hatta membacakan Teks Proklamasi di samping patung ayahanda tercinta disaksikan ribuan peserta.




Profesor Dr. Sri Edi Swasono malah menjadi dirigen memimpin lagu Indonesia Raya.  Suasana kebatinan terasa mengharukan karena kedua pasangan putri Proklamator itu ingin hadir bergabung di acara KAMI. 

Usai merayakan hari kemerdekaan giliran pembacaan Deklarasi KAMI yang dipimpin Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, dan Rohmat Wahab tokoh NU. Acara dilanjutkan dengan pembacaan 10 Jatidiri KAMI di antaranya KAMI adalah gerakan Moral yang terdiri dari berbagai profesi, suku dan agama.

KAMI ada untuk melakukan pengawasan dan memberikan kritik terhadap pemerintah sesuai konstitusi dan UUD 45.


Sedangkan dalam Maklumat KAMI yang dibuat oleh para intelektual dan pakar disebutkan kondisi Indonesia kini banyak melenceng dari Konstitusi dan UUD 45 di antaranya terjadi oligarki kekuasaan. Tercatat pihak Asing hingga 30 tahun ke depan telah kuasai SDA Minerba dengan nilai 10 trilyun rupiah. 

Akuisisi Saham Freeport yang kemarin menjadi isu hangat bahwa pemerintah telah berhasil  ternyata tidak.  Begitu pula masalah utang negara yang dapat mengancam kedaulatan negara juga menjadi poin utama dalam maklumat itu.


Pembacaan Jati diri dan Maklumat selama lebih sejam itu disaksikan puluhan media massa dan pendukung KAMI, mereka tampak antuas. Teriakan takbir kerap dilontarkan dari peserta  yang hadir. 

Acara berlangsung sukses skalipun di pojok sana ada sktr 25 orang mendemo aksi KAMI. Tetapi aksi tersebut dianggap angin lalu oleh peserta sehingga suasana hingga acara berakhir tanpa ada masalah. 

Begitu juga masalah protokol Kesehatan dipatuhi semua peserta dengan memakai masker tetapi social distancing sulit terhindarkan mengingat begitu banyak peserta. Skalipun panitia acara sejak menyebarkan undangan baik melalui WAG juga di medsos mengumumkan tentang kepatuhan tuk mematuhi protokol kesehatan.

2 comments:

  1. Indonesia Raya. Berdaulat, adil dan makmur, Semoga .

    ReplyDelete
  2. Semoga visi dan misi KAMI dalam mewakili suara rakyat, menjaga cita-cita luhur bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi keutuhan NKRI, dapat terus berjalan.

    Negara kita saat ini seperti seseorang yang sedang menderita penyakit lambung. Kembung, mules merata, dan bikin si penderita tak bisa apa-apa. Semua pergerakan terasa gak enak dan gak ada rasa. Semoga segera ditemukan OBATNYA agar cepat sembuh dan kembali seperti sediakala.

    Teruslah menulis Mbak Nina. Suarakan berbagai kegiatan-kegiatan bermakna lewat blog ini. InshaAllah membawa manfaat bagi yang membacanya.

    ReplyDelete