Pages

Monday, 30 September 2019

Demo Part 2




Sebagai wartawan kriminal  yang telah puluhan tahun meliput peristiwa kerusuhan di mana-mana, baru kali ini merasa surprise. Karena biasanya bentrok antarwarga atau tawuran antarpelajar. Tapi kali ini massa dengan aparat yakni polisi. Hebohnya, bentrokan kali ini dilakoni massa terdiri dari mahasiswa dan sebagian pelajar STM, bahkan ada juga pelajar SMP di depan gedung MPR DPR.

Aksi demo kedua ini masih membawa tema menolak perubahan UU dari UU KPK, KUHP, Pertanahan dan lain lain.

Sebelumya mereka telah turun depan gedung DPR MPR tanggal 24 September lalu. Dalam aksi tanggal 24 lalu juga bentrokan pecah antara massa dengan aparat. Ratusan korban berjatuhan akibat gas air mata dan salah seorang mahasiswa bernama Faisal hingga hari ini terbaring di RS akibat terkena pukulan benda keras hingga tengkoraknya pecah saat melarikan diri saat aksi demo itu.

Kemarin, tanggal 30 September massa kembali turun. Juga para pelajar SMA dan STM hingga pelajar SMP ikut bergabung. Mereka datang dari mana-mana.

Selain para pelajar itu para buruh yang tergabung dalam KASBI (Aliansi Serikat Buruh Indonesia) juga turun.
Mereka membawa tiga mobil komando yang posisinya berhadapan dengan aparat dan dibatasi kawat berduri. Isu yang para buruh bawa menolak rencana revisi berbagai undang undang yang dianggap malah merugikan masyarakat.

DPR menurut Nining dari KASBI adanya biang masalah di negeri dan mereka harus bertanggung jawab.
Orasi dari berbagai elemen termasuk ketua BEM rata rata mengecam DPR dan rezim ini. Begitu juga rombongan yang baru bergabung selalu datang dengan menyanyikan lagu lagu yang menyindir presiden dan anggota DPR. Makian tak urung mereka teriakan.

Salah satu ketua BEM dari UI malah melepaskan jacketnya di atas mobil komando tanda sekarang mereka bergabung dengan masyarakat.


Tepat pukul 16.00 WIB, ada pendemo melempari iringan mobil polisi dengan botol. Tak hanya itu, pendemo menutup jalan tol. Imbauan polisi tuk membuka jalan tol tidak dipedulikan massa. Buntutnya, tembakan gas air mata dilepas ke massa. Tembakan gas tak urung membuat kocar kacir para pendemo.

Saat adzan Magrib menggema, puluhan mahasiswa sholat magrib. Sayangnya pada saat rakaat terakhir bunyi tembakan gas air mata membuat massa langsung mundur. Tetapi tidak bagi yang nekat. Aksi melawan aparat dilakukan mereka dengan melempar kayu atau botol dan batu.
Tembakan gas airmata terus dilancarkan aparat tetapi itu tidak mengurangi militansi massa yang di antaranya terdiri dari kalangan pelajar. Bahkan tak urung ada juga yang nekat menendang pasukan PHH.

Suasana semakin panas hingga ribuan pelajar kocar kacir. Ada yang lari arah Palmerah ada juga yang ngacir ke arah Semanggi dan sekitar TVRI.

Ternyata di dekat Polda, pasukan telah siap menunggu hingga terjadi lagi keributan di sana. Pelajar kembali nekat melawan aparat. Tembakan gas air mata kembali membuat panik termasuk pengguna kendaraan bermotor. "Balik arah ...balik arah," kata mereka panik.

Kemacetan tak urung terjadi. Sedangkan massa di sekitar FX Sudirman malah membuat lilin dan mereka yang rata rata sudah terkena gas air mata sambil bersila dan berdoa.

Korban terus berjatuhan ada yang dilarikan ke RS Harapan Kita, RS Mintoharjo, dan RS Siloam. Tembakan gas air mata terus dicurahkan tetapi lagi lagi banyak pelajar nekat menerobos untuk bisa tetap melawan walau hanya dengan lemparan batu kerikil.

Wartawan Dianiaya

Bukan hanya RS tetapi banyak masjid di antaranya Masjid Al Falah sekitar Petamburan ikut merawat luka gas. Ada juga yang ternyata terkena gebukan aparat. Salah satunya Heryawan, wartawan Sinar Pagi.
Heryawan  yang sedang berada di Polda dan berniat pulang dengan motornya melihat kondisi tersebut dengan refleks mengeluarkan handphone-nya. Dia  kemudian mengabadikan moment aksi tersebut, namun anggota polisi tidak menerima hingga ia dipukul beramai ramai. Kepalanya bocor. Dia  mengaku sempat akan ditelanjangi pula. Akibat aksi kekerasan itu, Heryawan mengaku satu buah handphonenya hilang, juga kunci motornya.


Ihwal aksi penganiyaan pada wartawan itu bermula ketika sehabis shalat Isya di Masjid Polda Metro Jaya, Heryawan berniat pulang ke rumahnya. Dia pun lantas menyalakan sepeda motornya. Sebelum gerbang pintu keluar persisnya depan Indomaret atau samping SDM ada keramaian banyak sekali anggota polisi seperti ribut-ribut. Naluri jurnalistiknya tergerak dan langsung merekam kejadian itu dengan handphonenya. Namun baru beberapa saat merekam, salah seorang oknum membentaknya. "Ambil gambar ya? Dijawab Heryawan jika dirinya adalah wartawan dari Sinar Pagi yang ngepos di Polda metro Jaya. Tapi tetap saja mereka memaksa rekamannya minta di hapus!

Karena merasa terpojok, dia pun terpaksa menghapus rekamannya. Namun dalam hitungan detik, salah seorang dari mereka memukulnya beramai-ramai! "Mukul dari belakang, jenggut rambut saya, tonjok kenceng mata saya sebelah kanan sampai darah mengucur, begitu juga kepala bagian belakang saya di hajar sampai bocor berdarah. Saya juga ketakutan karena mereka teriak akan menelanjangi dirinya.

"Saya wartawan Pak wartawan, " ujarnya sembari berusaha lari menyelamatkan diri ke arah Humas PMJ dengan harapan selain ada yang mengenal dirinya entah itu wartawan atau pun pejabat di Polda Metro Jaya.

Hingga pukul 23.00 WIB suasana kerusuhan masih nampak di beberapa titik termasuk sekitar Petamburan Tanah Abang dan sekitar Semanggi. Sejumlah mall sudah tutup sejak pukul 20.00 WIB.

Di Petamburan suasana malah sangat memanas karena aparat mengejar hingga dalam pemukiman akibatnya warga melawan dan suasana bak perang terjadi di sana karena bunyi dar der dor. Dan kumandang azan membuat suasana sangat mencekam karena warga terutama para pria keluar dari rumahnya. Beruntung angggota TNI kemudian ke lokasi hingga bisa mengurangi kemarahan kedua belah pihak. Entah bagaimana api kemudian terlihat di Polsek Tanah Abang ternyata beberapa mobil terlihat terbakar.

Sedangkan sekitar Semanggi hingga pukul 22.00 WIB sebagian besar. Mahasiswa  masih bertahan sambil duduk duduk. Sebagian lagi masih mencoba melawan dan sebagian pulang berombongan naik truk yang mereka setop di jalan.

Di balik kondisi yang mencekam, nampak suasana mengharukan yakni kekompakan di antara para pendemo yang langsung memberikan air dari botol buat yang terkena gas air mata. Ada juga yang bertindak menjadi tim medis yang dengan sigap mereka membawa teman-teman mereka baik dengan menaiki motor atau dengan tandu darurat ke RS terdekat.

Warga juga ikut memberikan makanan. Di dekat Kampus Atmajaya nampak seorang pria  membagikan roti yang langsung disambut hangat para pelajar dan mahasiswa iseng seorang pelajar berteriak takbir  hingga membuat suasana malam di sana menjadi ramai karena pada ketawa.

Kemacetan lalu lintas di seputaran aksi seputaran demo tak terhindarkan hingga kendaraan mengular di berbagai titik di Jakarta.

Hari ini pas tanggal 1 Oktober  bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila dan para anggota DPR periode 2019 2024 akan dilantik ternyata mahasiswa juga  sudah mengeluarkan undangan untuk turun lagi berdemo hari ini.

Tuesday, 24 September 2019




Sejak pagi, 24 September 2019 mahasiswa mulai berdatangan dari berbagai arah berkumpul di satu titik. Senayan. Nyaris seluruh universitas di Jakarta tumplek blek di satu tempat. Senayan!

Mereka datang tak cuma dari wilayah Bodetabek, melainkan juga dari luar Jakarta seperti Semarang, Bandung, Bantul dan lain lain.
Mereka berjaket dengan logo penanda dari kampus mana berasal. Para mahasiswi juga ikut hadir. Ternyata belakangan pelajar SMA dan SMK juga ikut hadir.

Berombongan mereka hadir ada yang memakai pembatas tali, tapi kebanyakan tidak. Sambil menyanyikan lagu perjuangan.
"Ngapain ke sini dek?' sapaku pada salah satu mahasiswa berambut keriting.
"Protes lah Bu..masak semua UU mau dipreteli 'mereka'. Mungkin karena saking kesalnya, cacian pun meluncur dari mulutnya.
Tapi memang pernah demo?
Ohh belum Bu..ternyata seru juga yah jawab teman di sebelahnya dia berjaket abu-abu.

Mahasiswa terus berdatangan saya perkirakan lebih 500 ribu. Dan hingga sore masih berdatangan.
Aparat kepolisian berjaga dengan ketat depan gedung, selain polisi bertameng juga sudah ada mobil water Canon yang bisa menembak hingga 50 meter dan Barakuda.

Di dekat mereka ada mobil komando, di atasnya ada enam orang mahasiswa dan salah satunya perempuan berambut pendek tapi tidak berseragam sedang berorasi. Ternyata dia dari SLM terlihat dari baju kaosnya.

Sebagian besar terlihat cuek dan tidak perhatikan yang sedang berbicara.
Bukan hanya duduk di jalan tapi di pembatas tol dan tulisan protes ke DPR juga pemerintah banyak di sana. Tembok tembok pagar DPR juga tak luput dari aksi protes.

Spanduk dan karton berisi ucapan cacian juga bertebaran terutama tentang DPR dan korupsi. Ada 50 spanduk hitam besar berisi kecaman dibawa oleh mahasiswa dari Jakarta Selatan.

Serasa sedang berkarya wisata tapi jangan ditanya soal keresahan di negeri ini kepada mereka, mereka sangat paham. Jika ditanya mereka akan menjawab dengan tegas. "NKRI harga matilah Bu" bla bla..

Tepat pukul 16.00 WIB, beberapa pedagang makanan mulai keluar dari lokasi depan gedung DPR saya langsung cepat cepat merapat ke dekat jembatan. Biasanya itu penanda bakal terjadi sesuatu.

Benar para mahasiswi mulai disuruh mundur. Dan mahasiswa mulai berusaha menjebol pagar gedung DPR dengan menggoyang goyangkan pagar mereka ingin nekat masuk. Akibatnya mobil mulai menyemprot mahasiswa. Semburan bertubi tubi dilancarkan mobil besar itu.

Darah muda yang sedang bergolak membuat mahasiswa tambah semangat menggoyang itu pagar. Saya yang berada di tangga JPO bertahan di situ tuk melihat apa yang bakal terjadi. Tidak lama tembakan gas air mata mulai diarahkan ke kerumunan massa.
Mahasiswa terpecah bubar ada yang bertahan di Jln Gatot Subroto arah TVRI ada yang bertahan arah Semanggi. Tetapi mereka tetap semangat melakukan aksi demo.

Terlihat ada lebih 20 orang yang nekat menggoyang goyangkan pagar untuk menjebol dan sebagian besar yang berada di jalan berteriak melawan dengan melempar botol. Kembali gas air mata ditembakin semakin sering.

Akibatnya mulai banyak yang kesakitan. Wartawan dengan fotogfrafer semua bertahan di atas JPO padahal gas air mata yang ditembaki smakin banyak jatuh di bawah JPO. Beruntung angin membawa gas itu ke arah DPR. Tapi mata mulai terasa perih.
Teriakan air air dan odol odol mulai nyaring terdengar. Beruntung para wartawan lapangan selalu menyiapkan.

Tiba tiba ada tembakan yang terlalu jauh hingga membuat pohon di sebrang gedung DPR terbakar. Api di Pohon bambu menjalar dengan cepat ke pohon sebelahnya beruntung tidak mengenai rumah.

Di bawah JPO mahasiswa masih terus bertahan. Terlihat ada yang berseragam putih abu abu.
Maju lagi mereka sambil membawa bendera. Ada sejam kita bertahan di atas jembatan tetapi tembakan gas air mata yang bertubi membuat kita harus mundur.

Mata perih hidung mampet dan tenggorokan sakit jadi saya nekad tinggalkan teman teman media. Saya harus selamatan diri pikirku tapi aduh di bawah gas sudah mengepung, bingung naik lagi apalagi air minum sudah pada habis.
Pada saat saya pergi ada sekitar 30 orang yang masih bertahan di sana.
Dengan nekad saya turun tangga dan  terobos gas air mata. Padahal saya tidak bermasker apalagi berodol.
Ingin jalan di kiri takut kena tembak jadi terpaksa melimpir di kiri JPO sambil memegang tembok JPO karena banyak pecahan batu. Beruntung ada pohon tuk saya beristirahat kendalikan mata dan tenggorokan saya.
Ingin pingsan rasanya tapi rasanya sebagai wartawan perang saya malu jika pingsan. Padahal mata sudah tidak bisa melihat, tenggorokan perih pedih. Ampun.

"Tolong ibunya tolong ibunya" teriak beberapa mahasiswa, yang melihat saya jalan terseok seok, oh saya tidak apa apa..eh mereka maju lagi ke jalan. Gila bener itu anak anak muda batinku.
Sambil jalan dengan berzikir dan bernafas dengan tenang Alhamdulillah kondisi saya mulai membaik.

Teringat liputan tragedi '98 di Trisakti, tragedi Semanggi dan terakhir 22 Juni lalu depan Bawaslu, menghirup gas air mata rasanya membuat saya jadi kebal. Yang tidak kuat tenggorokan tercekik sakit.

Alhamdulillah sekitar 100 meter berjalan ke arah kerumunan mahasiswa ada bapak bawa tiga botol dos minuman botol dengan motornya.  Saya pikir sumbangan tetapi jualan katanya langsung saya beli. Baru minum beberapa teguk mahasiswa meminta bu air bu air..tolong ni rupanya mereka kesakitan.
Tidak lama motor bersileweran bawa korban ke RS AL Mintoharjo. Sigap banget padahal mungkin antara mereka tidak saling kenal.

Suasana depan gedung DPR masih ramai dengan tembakan dan mahasiswa dipukul mundur hingga dekat flyover arah Semanggi. Ribuan bertahan di sana gas air mata terus ditembaki agar mahasiswa bubar. Hanya terlihat sedikit mahasiswi ingin bertahan.

Penasaran melihat korban saya ke RS Mintoharjo apalagi saya butuh air minum dan ingin sholat magrib.

Ya ampun...ada lebih 30 orang sudah terkapar. Para dokter dan suster berusaha menolong mereka. Ada yang terluka di jidatnya ada yang darah keluar dari telinganya. Sebagian besar hanya dikasih oksigen.
Teman teman mereka menunggu.

Motor yang membawa korban terus berdatangan. Hingga pukul 18.30 WIB ada 45 orang yang tercatat terluka dan di rawat di RS Mintoharjo. Belum di tempat lain.

Info terakhir sekira pukul 22.00 WIB, suara dar der  dor  tembakan gas air mata  di sekitar gedung DPR   masih berlangsung. Kondisi serupa terjadi di seputaran  TVRI hingga Stasium Palmerah juga sekitar flyover dekat Semanggi.
Belakangan ada video di mana aparat mengejar mahasiswa hingga dalam mall yang berada dekat TVRI.

Bukan hanya mahasiswa tetapi para emak dan bapak militan juga masih bertahan terutama tim medis.

Kehadiran para emak dan bapak militan tuk mensuport aksi mahasiswa dengan tujuan yang sama ingin untuk keadilan.
Mereka  malah menyiapkan banyak makanan minuman. Sayang makanan dan minuman itu tidak bisa dibawa masuk ke area tempat mahasiswa.

Thursday, 12 September 2019


Selamat jalan guru kami sang Pendekar Demokrasi dan Ilmuan sejati.

waa inna ilaihi roji'un ... semua akan kembali padaNya. Tanggal 11 September 2019 kemarin giliran mantan wakil presiden kita yang super jenius dipanggil keharibaanNya..
Sepintar apapun sehebat apapun manusia tapi tidak ada yang bisa mengelak takdir.
Dan beruntunglah manusia manusia yang sudah mempersiapkan kematiannya dan itu sudah lama dipersiapkan Prof Habibie.

BJ Habibie berpulang di usia 83 tahun, 9 tahun setelah kepergian istri tercinta Ibu Hasri Ainun Habibie. Ia pun akhirnya menyusul  sang pujaan hati .... istri tercintanya.

Mungkin sedikit di dunia ini ada pemimpin yang memiliki rumah tangga begitu romantis dan setia. Untuk mereka berdua bukan hanya romantis dan setia tapi Sakinah mawahdah warahmah. Masya Allah.

Bagi Prof. Dr. Ing BJ Habibie Ilmu dan takwa harus beriring. IPTEK dan IMTAK istilah beliau. llmu tuk bekal di dunia dan takwa untuk bekal di akhirat dan itu telah ditunaikan beliau insya Allah Husnul Khotimah,  aamin yra..

Bukan hanya terkenal sebagai Presiden yang ilmuawan tapi presiden yang tidak mencari harta seperti kebanyakan pemimpin di dunia ini.
Kekayaan beliaus didapat sejak menjadi pakar tehnologi di Jerman sejak usai sekolah. Apalagi berhasil menciptakan pesawat dan kereta api. Tak cuma itu, beliau juga banyak membantu negara lain dalam mengembangkan teknologinya.

Tudingan KKN nyaris tidak pernah didengar. Termasuk ketika menyekolahkan banyak pemuda ke Jerman tujuannya hanya satu agar mereka kelak mengabdi pada negara bukan dirinya.
Setelah selesai belajar teknologi, mereka rata rata bergabung di BPPT atau di PT Dirgantara Indonesia. Cikal dibuatnya pesawat Nurtanio.
Salim Said yang juga berasal dari Pare pare Sulsel tempat Jusuf Habibie dibesarkan menceritakan bahwa dirinya mendapat tawaran bersekolah di Amerika. Usai mewawancarai Habibie. Saat itu Salim masih berstatus wartawan majalah Tempo.
Cerita itu dengan sigap diterima Habibie yang berjanji segera meminta kedutaan Amerika membuatkan visa tuk Salim Said dan segera mencarikan bea siswa.
Ternyata bea siswa tidak didapat akhirnya dari duit pribadi Habibie menyekolahkan Salim Said hingga pemuda keturunan Arab itu bisa meraih gelar doktor.

Usai mengambil ilmu politik di Amerika, Salim kembali ke Tanah Air dan ternyata Habibie menurut Salim tidak menjadikan dia sebagai staf atau orang yang diminta membantu Habibie minimal membantunya dalam masalah politik.
Itu yang harusnya ditiru oleh para pemimpin lainnya ujar pakar politik senior ini. Membantu dengan ikhlas itu yang jarang dimiliki orang.

Kisah Habibie dimulai dengan semakin moncernya nama beliau di Jerman sejak tahun 1960an.
Akhirnya presiden Soeharto meminta BJ Habibie kembali ke Indonesia untuk mengabdi pada bangsa Indonesia.
Jabatan sebagai Menristek diberikan Soeharto pada pria kelahiran tanggal 25 Juni 1936.

Sebagai salah satu pemilik IQ tertinggi di dunia BJ Habibie kemudian mengembangkan tehnologi di Indonesia termasuk menciptakan pesawat. Indonesia yang saat itu masih gagap tehnologi langsung menjadi perbincangan dunia.

Tanggal 10 Agustus 1995 menjadi tonggak bersejarah bagi dunia Dirgantara Indonesia karena berhasil menciptakan pesawat N20 atau yang disebut Gatot Kaca.


Di kalangan keluarga nama Habibie selalu disebut tuk menjadi pemacu agar anak anak menjadi cerdas seperti Habibie.

Dan belakangan Soeharto menjadikan Habibie sebagai wakil presiden. Tetapi kemudian hubungan akrab antara mereka berakhir ketika terjadi aksi demo berujung tewasnya 3 mahasiswa Trisakti pada Mei 1998 hingga kerusuhan Jakarta hingga akhirnya Soeharto harus lengser setelah berkuasa 32 tahun.

Usai jatuhnya Soeharto, secara aklamasi Habibie yang dilantik menjadi presiden dan Habibie langsung membuat banyak gebrakan.
Di antaranya membuka kran tuk penerbitan media yang lama dikunci oleh Soeharto dan melonggarkan kebijakan terhadap pers. Sehingga Habibie disebut sebagai Bapak Demokrasi Indonesia.

Belakangan Habibie menyadari sebagai negara dengan umat Islam terbanyak harus ada koran yang mewakili Muslim dan dibuatlah koran Republika bersama teman temannya termasuk Parni Hadi. Atas saran Parni Hadi Dibuatlah Dompet Dhuafa dan Habibie sangat setuju.

Dompet Dhuafa atau DD akhirnya menjadi cikal bakal dunia Filantropy di Indonesia. Habibie juga kemudian mendirikan ICMI tuk menjadi wadah para intelektual muda Muslim bersatu membangun Indonesia.


Usai melonggarkan kebijakan bagi pers, ribuan tahanan politik juga dilepas beliau. Saat itu banyak yang menolak hingga beliau diancam dan akan diracun. Tetapi Habibie tidak gentar.

Saat beliau baru menjabat beberapa bulan sebagai presiden, masalah Timor Timur smakin membara hingga  menjadi akhirnya lepas sehingga menjadi salah satu faktor laporan pertanggung jawaban di depan MPR ditolak.

Menurut TB Hasanuddin yang menjadi ajudan hal itu tidak bisa sepenuhnya disalahkan ke Habibie seorang karena saat rapat Kabinet beberapa menteri ngotot untuk dibuat Referendum. Dan sebagai ahli Tehnologi Habibie percaya dengan para menteri itu.

Tidak lama setelah masalah Timor Timur datang 100 tokoh Papua yang juga menginginkan  referendum kisah TB Hasanuddin tetapi Habibie meminta mereka jangan lepas dari Indonesia hingga akhirnya diambil jalan keluar soal OTSUS untuk Papua. Tahun 2001 Otsus diberikan untuk Papua.

Selain kisah politik kisah romantis pasangan itu juga diceritakan Hasanuddin kepada  Tv One.


Setiap pagi Ainun selalu mengantar Habibie hingga teras rumah sambil merangkul tangan pasangnya itu. Begitupun ketika pulang Ainun dengan senyum manis selalu menyambut sang terkasih dan merangkul lagi tangannya. Hal yang membuat takjub siapapun yang melihat.

Sebelumya saat sarapan Ainun dengan cinta kasihnya selalu menyiapkan roti dengan selai ke sang suami. Kopi pun tak lupa dibuat higga pernah ada kejadian Habibie meminta mobil yang akan ke istana itu untuk putar balik karena kopi lupa diminum.
Untuk makan sehari hari pun Habibie hanya mau jika dibuatkan sang istri.

Dalam beragama pasangan tersebut tak pernah terlambat dalam menunaikan sholat 5 waktu dan selalu puasa Sunnah.
Infonya ibu Ainun selalu khatam Quran setiap pekan dan sang suami juga rutin mengaji.

Bagi Habibie iman dan takwa atau Imtaq serta ilmu dan teknologi atau Iptek tidak terpisahkan. IMTAQ dan IPTEK menjadi kenang kenangan beliau tuk bangsa Indonesia.

Sosok yang tegas dan cepat kalau berbicara itu ternyata sangat menghargai makanan. Mantan ketua MPR Amin Rais pernah bercerita ketika dalam perjalanan ke Eropa saat di pesawat tiba tiba usai makan Habibie meminta pramugari membungkus sisa ayamnya tuk dibawa pulang. Membuat kagum Amin Rais. Menurut Amin Rais tokoh seperti Habibie sangat jarang karena nyaris semuanya bagus, nilai paripurna diberikannya tuk tokoh berdarah Gorontalo itu.



Saya termasuk beruntung pernah 2x mewawancarai beliau. Di rumahnya dan di kantor ICMI di Kemang.
Tahun 2008 saat beliau sedang hadir rapat di kantor ICMI saya ditugaskan kantor untuk mewawancarai beliau.

Tidak birokratis beliau mempersilahkan saya bertanya dan beliau menjawab dengan bijak dan usai wawancara saya meminta izin tuk berfoto tanpa menunggu lama beliau memegang tangan saya agar foto menjadi hidup.
Beliau juga masih sempat bercanda dengan sorot matanya yang khas.

Itulah beliau. Sosok pemimpin yang mengayomi yang Islami dan memiliki kemampuan ilmu tehnologi yang luar biasa hebatnya.
Indonesia kehilanganmu.

Selamat jalan duhai bapak bangsa, cinta rakyat padamu begitu murni mereka rela mengantarmu hingga tempat peristirahatan terakhir di TMP Kalibata.
Ribuan lain ikut menunggu dan mengabadikan perjalanmu dari Patra Kuningan hingga Kalibata dan jutaan lain ikut menyaksikan walau hanya via televisi. Semua berduka.

Insya Allah Husnul Khotimah wahai bapak Demokrasi Indonesia. Smoga kedua putra serta cucu dan cicit selalu menjaga nama besarmu yang harum bak bunga. Aamiin yra.