Pages

Monday, 2 December 2019

Reuni ketiga 212 tetap berlanjut

Baru sehari setelah aksi Reuni ketiga 212 tiba tiba Selasa pagi di bekas tempat umat bertafakur itu terjadi ledakan. Ledakan yang melukai dua anggota TNI yang sedang berolah raga.

Kapolda Metro Jaya Mayjen pol. Gatot Edi Pramono langsung mengeluarkan rilis jika ledakan berasal dari bom asap. Kasus meledaknya bom asap tersebut masih dalam penyelidikan.

Berita tersebut cukup mengagetkan karena Minggu malam hingga Senin pagi daerah itu masih diduduki jutaan umat yang sedang bereuni 212.

Akibat kejadian itu banyak dugaan pun tak urung muncul dari dugaan ada yang mau sabotase aksi 212 hingga punya tujuan politis.

Biarkan polisi menyelidiki kasus yang mengerikan itu dan umat Islam yang Senin pagi tlah memenuhi panggilan ulama pun tlah tiba di rumah masing masing termasuk yang dari luar Jakarta.




Saat hari masih gelap. Suara adzan pun belum berkumandang. Namun iring-iringan umat sudah bergerak sejak sore menuju Monumen Nasional atau Monas. Tujuannya satu mereka ingin mendapat shaf  paling depan dekat mimbar.

Mereka berasal daripada orang berpunya hingga  yang hidup pas pasan. Dari yang sehat hingga yang harus berkursi roda atau mereka yang tuna netra.

Mereka datang dari berbagai arah mulai dari Jabodetabek hingga yang jauh dari luar negeri. Tujuannya satu mereka ingin menghadiri Reuni 212 bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Mereka yang datang jauh dari Luar Negeri seperti Jerman, Amerika hingga Canada membuat takjub semua orang.
Ada lagi Diapora Indonesia dijual Jerman yang sampai charter pesawat.

Yang masih di luar negeri tapi tidak bisa hadir mereka membuat video untuk beri semangat kepada peserta aksi Reuni 212 yang bisa hadir di Jakarta.

Video datang dari berbagai negara diantaranya dari warga Indonesia di Inggris, Canada,  Australia dan Hongkong. Video tersebut membuat terharu yang nonton.

Di Jakarta sendiri sejak Malam tanggal 1 warga mulai berdatangan ada yang bermobil ada yang hanya mengendarai motor. Ada juga dengan berkuda.
Ada 12 kuda yang datang dari Bogor dan sekitarnya.

Tahta, anak muda pemilik sekolah berkuda memimpin rombongan berkuda itu, sebelum memasuki Jakarta mereka dikawal komunitas Vespa.
Aksi berkuda tuk ikut Reuni 212 membuat takjub banyak warga. Selama acara berlangsung kudapun tampak tenang mengikuti.

Selain Tahta dan teman temannya ada
Juga anak anak pesantren yang datang dengan menumpang truk hingga bus asal mereka bisa sampai ke Monas seperti diungkap Ariel dari Banten.

Kita nekat datang padahal uang pas pasan, beruntung kita mendapat banyak makanan dan minuman selama di Monas kata Ariel yg berusia 13 tahun ini. Bersama lima temannya mereka berencana balik Banten dengan kembali menebeng truk barang. Bendera besar nekat mereka bawa dari kampungnya.

Sedangkan Dean pemuda dari Garut yang bekerja di perusahaan swasta mengaku mereka menumpang 20 mobil dan 10 bus.

Dean dengan warga Garut lainnya berangkat bersama sama ke Jakarta setelah mereka kompakan untuk berkumpul di Alun alun kota Garut. Rombongan dari Garut tiba jam 11 malam.

Saat azan subuh, seorang ibu tampak buru buru menggelar tikar dan sejadahnya dekat posko Kesehatan dokter Ana.
ibu Dian mengaku sudah tiba sejak dua hari lalu tiba dari Banjarmasin. Saya emak dari grup Peoln ktnya sambil merapikan mukenanya. Tiap tahun saya ingin hadir. Saya sedih banyak yang tiba tiba tidak suka dengan ulama yang Kafah. Apa yang sedang terjadi katanya berbisik.

Lain lagi dengan Indah, ibu beranak tiga ini tinggal di Singapura tetapi selalu rajin ikuti aksi 212. Kami inap di Aryaduta biar cepat ke Monas katanya sumringah. Indah hadir ditemani adiknya.

Usai sholat subuh nampak depan Monas ada rombongan nenek nenek yang mengaku dari Palembang berjumlah 43 orang. Kami mencarter bus tiap orang membayar 450 ribu tuk pulang pergi kata bu Rusiah.
Tapi ada juga yang membawa mobil. Ada 4 orang kakek juga ikut dengan kita cerita Ni' mas teman ibu Rusiah yg hampir berusia 70 tahun ini. Ni'mas malah datang sambil membawa bendera Tauhid.
Bambunya juga katanya sambil melambai lambaikan bendera Rojanya itu depan Monas, aksi Ni'mas diikuti warga lain karena tiba tiba ada lagu tentang shalawat Nabi.

Kami sempat tahajud bareng dan beristiqosha kata Dewi yang duduk bareng dengan para nenek itu.
Ibu dari Bekasi ini datang sejak magrib. Suami dan anak ikut juga katanya. Aksi ini merupakan bagian perjuangan kami agar Islam tidak dihancurkan kata Dewi yang merupakan psikolog ini.

Di atas Panggung tamu terus berdatangan puncaknya pas mau sholat subuh. Sebelumnya para ulama telah memimpin Istiqosha karena Reuni 212 kali ini bertepatan dengan Maulid Nabi. Maka judul yang dipasang di spanduk besar adalah Munajat Maulid Akbar Reuni Mujahid 212.

Sambil menanti subuh doa doa terus dilantunkan dan diikuti umat Islam yang terus berdatangan dari penjuru negeri.

Usai sholat subuh dan berzikir. Saatnya beberapa ulama dan tokoh tampil untuk berpidato diantaranya Ustad Haekal Hasan yang meminta agar Pemerintah mengizinkan ulama kharismatik Habib Riziek Shihab dipulangkan.
Masalah Sukmawati yang telah menghina Rasulullah juga harusnya diproses hukum. Teriak ulama dari atas panggung dan disambut dengan teriakan tangkap tangkap Sukmawati oleh umat.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun hadir dengan seragam kantor.
Anies kembali bisa memukai warga yang hadir dengan pidatonya tentang keadilan dan persatuan. Keadilan tidak hanya diomongkan tapi direalisasikan ucap Anies dr atas panggung. Kehadiran umat menunjukan adanya persatuan dan kekompakan

Beberapa ulama besar dari negara lain turut hadir diantaranya Imam Syeh Ammar Arrufati dari Palestina dan dari Turki.
Tokoh Indonesia Fadly Zon dari Gerindra dan Mardani Sera serta Hidayat Nur Wahid dari PKS juga hadir di panggung.

Selain itu hadir mantan anggota Gangster dari Canada Ishak Mustaqim yang tlah menjadi mualaf.
Pria berkulit putih berusia 41 tahun ini mengaku penasaran dengan aksi 212 makanya dia bahagia diundang Neno Warisman.

Kehadiran umat serta para ulama diantaranya Dai cilik berusia 12 tahun yang bergelar Syeh Rasyid ini telah dirancang dengan begitu rupa. Termasuk banyaknya makanan minuman dalam aksi yang kali ini diperkirakan dihadiri lebih 3 juta umat.
Jumlah tersebut jauh berkurang dari aksi tahun lalu karena bertepatan dengan hari Senin.

Makanan minuman gratis menjadi daya tarik tersendiri. Banyak yang ingin menjadi donatur tuk bisa terlibat di sana. Komunitas emak emak yang kemarin aktif tuk 02 juga tetap hadir. Posko posko makanan dan kesehatan yang lengkap didukung pengamanan oleh aparat membuat aksi yang berlangsung hingga pukul 9 pagi tetap berlangsung damai. Walau sempat ada aksi ditangkapnya dia pemuda diduga akan mencopet.

Ketua Panitia berharap aksi Reuni tahun depan sudah bisa dihadiri Habib Riziek Shihab.